Hubungan Antara Hipertensi dan Serangan Jantung

Hubungan Antara Hipertensi dan Serangan Jantung

Meningkatnya tekanan darah merupakan factor resiko utama lain bagi serangan jantung atau stroke . sesungguhnya, tekanan darah tinggi dianggap sebagai factor resiko paling besar bagi stroke. Lebih dari 60 juta rakyat amerika mengalami tekanan darah tinggi, termasuk lebih dari separuh (54,3%) dari seluruh masyrakatnya yang berusia 65 hingga 74 tahun dan hampir tiga per empat (72,8%) dari seluruh orang amerika dari kelompok usia yang sama.

Tekanan darah mencerminkan resistensi yang di hasilkan setiap saat jantung berdenyut dan mengirimkan aliran darah melalui arteri. Catatan tekanan darah yang normal bagi orang dewasa adalah 120 (sistolik) / 80 (diastolik). Tingkatan dalam tekanan darah bisa di bagi menjadi empat tingkat dan lebih dari 80 % pasien tekanan darah tinggi berada pada tingkat borderline hingga tingkat sedang, sehingga sebagian besar kasus tekanan darah tinggi dapat dikendalikan dengan berbagai aturan makan dan gaya hidup.

Beberapa kajian klinis jangka panjang menemukan bahwa orang-orang yang menggunakan obat-obat penurun tekanan darah (paling sering adalah obat diuretic dan beta-blocker) sesungguhnya mengalami berbagi efek samping yang tidak perlu, termasuk peningkatan resiko terkena penyakit jantung.

Hampir setiap otoritas medis termasuk Joint National Committee on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure, telah merekomendasikan penggunaan terapi non obat untuk merawat tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi erat kaitannya dengan factor gaya hidup dan makanan. Sebagian factor gaya hidup penting yang mungkin menyebabkan tekanan darah tinggi mencakup konsumsi kopi, minum alcohol, kurang olahraga, stress dan merokok. Sebagian factor makanan mencakup kegemukan; rasio sodium-potasium yang tinggi; rendah serat; makanan-makanan yang mengadung banyak gula; tingginya asupan lemak jenuh dan rendahnya asupan asam lemak esensial; dan makanan yang rendah kalsium, magnesium dan vitamin C.